Index»
2011
»
asesoris
»
expo
»
fesyen
»
smesco
»
SMESCO FESYEN ASESORIS EXPO 2011
Pameran yang mengambil tema Pesona Etnik Muslim Fesyen Indonesia ini menampilkan kekhasan dari produk-produk program Kemenkop dan UKM lewat OVOP (One Village One Produk), terutama OVOP batik. Sehingga akan membedakan pameran sejenis yang berlangsung bersamaan.
Karena Neddy meyakini, ini akan sejalan de- ngan program pemerintah yang mengampa- nyekan 100 Persen Cinta Produk Indonesia. Peserta pameran sebanyak 150 yang menampilkan produk fesyen busana muslim, busana kerja dan pesta, ka-sual, ragama kebaya dan distro. Sedangkanlpenun-jang fesyen, seperti alas kaki, tas, topi, kalung, bros, anting, gelang, cincin, dan sejenisnya. Untuk memudahkan pengunjung, kata Neddy, lokasi dibuat zonivikasi untuk masing-masing produk.
"Kalau produk fesyen yang dikembangkan melalui program OVOP antara lain, bordir keran-cang dari Tasikmalaya dan Bukit Tinggi, tas border dari Aceh, batik tulis dari Pacitan, tenun Cual dari Bangka Belitung, dan tenun Pandai Sikek dari Padang. Produk ini sekaligus menjadi bagian sosialisasi terhadap program pemerintah tentang OVOP yang terbukti positif," papar Neddy Rafinaldy Halim, Deputi Pemasaran dan Jaringan Usaha Kemenkop dan UKM kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Sedangkan target pengunjung dan nilai transaksi kami naikkan dari pameran yang sama pada 2010. Saat itu, jumlah pengunjung mencapai 11.334 dengan transaksi sebesar Rp 8.584.975. Tapi targetnya, sambung Neddy, bukan ritel. Karena itu, harga setiap produk harus realistis dengan pasar Indonesia yang luas.
Karena itu, untuk menghadapi Lebaran memang pameran ini seperti mengarah pada ritel. Karena itu, pameran ini tidak mengajak pedagang, tapi murni pengrajin atau desainer. Pertimbangan kenaikkan target ini, selain ikut diselenggarakan acara Gemaskop dan Bako Humas dari seluruh Kementerian dan lembaga setingkat kementerian. "Pameran ini, bertujuan untuk mempromosikan produk fesyen dan asesoris KUKM dari berbagai daerah yang berkolaborasi dengan asosiasi, seperti APPMI, APMI, IPKI, dan para desainer lainnya," rincinya.
Sehingga dapat memberikan pembelajaran bagi KUKM dari berbagai daerah sekaligus menciptakan sinergi antara pelaku fesyen dan asesoris Indonesia dalam mewujudkan visi fesyen Indonesia ke depan. Diharapkan juga mendorong terjadinya kemitraan antarKUKM, KUKM dengan para desainer dan pelaku fesyen lainnya. Sehingga terjadi suatu sinergi yang baik, dan mendorong transfer ilmu pengetahuan dalam hal peningkatan kualitas produk dan potensi pasar antarpelaku fesyen yang pada gilirannya konsumen produk fesyen dan asesoris dapat menikmati produk yang berkualitas baik,
SMESCO FESYEN ASESORIS EXPO 2011
Kamis, 30 Januari 2014
Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM berencana menggelar pameran bertajuk SmesCo UKM Fesyen Asesoris Expo 2011 di gedung SME Tower, kawasan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, mulai 13-17 Juli 2011. Deputi Pemasaran dan Jaringan Usaha Kemenkop dan UKM, Neddy Rafinaldy Halim menargetkan jumlah pengunjung sebanyak 12.500 orang dan nilai transaksi sebesar RplO miliar.Pameran yang mengambil tema Pesona Etnik Muslim Fesyen Indonesia ini menampilkan kekhasan dari produk-produk program Kemenkop dan UKM lewat OVOP (One Village One Produk), terutama OVOP batik. Sehingga akan membedakan pameran sejenis yang berlangsung bersamaan.
Karena Neddy meyakini, ini akan sejalan de- ngan program pemerintah yang mengampa- nyekan 100 Persen Cinta Produk Indonesia. Peserta pameran sebanyak 150 yang menampilkan produk fesyen busana muslim, busana kerja dan pesta, ka-sual, ragama kebaya dan distro. Sedangkanlpenun-jang fesyen, seperti alas kaki, tas, topi, kalung, bros, anting, gelang, cincin, dan sejenisnya. Untuk memudahkan pengunjung, kata Neddy, lokasi dibuat zonivikasi untuk masing-masing produk.
"Kalau produk fesyen yang dikembangkan melalui program OVOP antara lain, bordir keran-cang dari Tasikmalaya dan Bukit Tinggi, tas border dari Aceh, batik tulis dari Pacitan, tenun Cual dari Bangka Belitung, dan tenun Pandai Sikek dari Padang. Produk ini sekaligus menjadi bagian sosialisasi terhadap program pemerintah tentang OVOP yang terbukti positif," papar Neddy Rafinaldy Halim, Deputi Pemasaran dan Jaringan Usaha Kemenkop dan UKM kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Sedangkan target pengunjung dan nilai transaksi kami naikkan dari pameran yang sama pada 2010. Saat itu, jumlah pengunjung mencapai 11.334 dengan transaksi sebesar Rp 8.584.975. Tapi targetnya, sambung Neddy, bukan ritel. Karena itu, harga setiap produk harus realistis dengan pasar Indonesia yang luas.
Karena itu, untuk menghadapi Lebaran memang pameran ini seperti mengarah pada ritel. Karena itu, pameran ini tidak mengajak pedagang, tapi murni pengrajin atau desainer. Pertimbangan kenaikkan target ini, selain ikut diselenggarakan acara Gemaskop dan Bako Humas dari seluruh Kementerian dan lembaga setingkat kementerian. "Pameran ini, bertujuan untuk mempromosikan produk fesyen dan asesoris KUKM dari berbagai daerah yang berkolaborasi dengan asosiasi, seperti APPMI, APMI, IPKI, dan para desainer lainnya," rincinya.
Sehingga dapat memberikan pembelajaran bagi KUKM dari berbagai daerah sekaligus menciptakan sinergi antara pelaku fesyen dan asesoris Indonesia dalam mewujudkan visi fesyen Indonesia ke depan. Diharapkan juga mendorong terjadinya kemitraan antarKUKM, KUKM dengan para desainer dan pelaku fesyen lainnya. Sehingga terjadi suatu sinergi yang baik, dan mendorong transfer ilmu pengetahuan dalam hal peningkatan kualitas produk dan potensi pasar antarpelaku fesyen yang pada gilirannya konsumen produk fesyen dan asesoris dapat menikmati produk yang berkualitas baik,
Related Posts : 2011,
asesoris,
expo,
fesyen,
smesco
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar